SJAP – , Jakarta – Ketegangan antara dua musuh bebuyutan, Israel dan Iran, memuncak pada Senin 23 Juni 2025, ketika Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa militer Israel melancarkan serangan masif terhadap berbagai target di ibu kota Iran, Teheran. Salah satu sasaran utama yang dilaporkan adalah Penjara Evin, yang terkenal sebagai tempat penahanan tahanan politik dan penentang rezim Republik Islam.
Menyikapi serangan tersebut, Kementerian Kehakiman Iran, yang dikutip oleh Al Jazeera, segera mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa situasi di Penjara Evin berada dalam kendali penuh. Mereka dengan tegas membantah rumor mengenai kerusuhan di fasilitas tersebut, menyebutnya sebagai “tidak berdasar”. Iran juga mengecam keras tindakan Israel, menyatakan bahwa penargetan penjara merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Insiden ini menambah daftar panjang saling tuding mengenai pelanggaran hukum internasional yang terjadi antara kedua belah pihak. Beberapa hari sebelumnya, Israel juga menuduh Iran melakukan pelanggaran serupa setelah serangannya mengenai sebuah rumah sakit, menandakan spiral konflik yang semakin intens.
Tak hanya Penjara Evin, serangan udara Israel dilaporkan menargetkan markas besar keamanan internal Garda Revolusi (IRGC) dan markas besar pasukan paramiliter Basij. Menteri Katz, dalam pernyataannya yang dilansir Sky News, memperingatkan bahwa serangan akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh. “Untuk setiap tembakan yang dilepaskan ke garis depan Israel, diktator Iran akan dihukum,” tegas Katz. Ia menambahkan bahwa militer Israel kini menyerang target-target di Teheran tengah dengan “intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Di tengah eskalasi ini, fasilitas nuklir Fordow juga menjadi sasaran serangan Israel pada Senin. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan “untuk menghalangi jalur akses” ke lokasi tersebut. Serangan ini dikonfirmasi oleh juru bicara Markas Besar Manajemen Krisis Provinsi Qom, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim, hanya sehari setelah AS dilaporkan menyerang target yang sama dengan bom bunker berkekuatan besar. Pejabat tersebut meyakinkan bahwa tidak ada bahaya bagi penduduk di daerah sekitar fasilitas tersebut.
Bersamaan dengan serangan Israel, ledakan keras mengguncang wilayah Teheran utara. Bulan Sabit Merah Iran melaporkan melalui saluran Telegramnya bahwa serangan Israel menghantam dekat gedung mereka di Teheran utara pada Senin, menandai hari ke-11 pertempuran sengit antara Iran dan Israel. Video yang diunggah menunjukkan kepulan asap dari lokasi serangan. Media Iran juga melaporkan bahwa serangan Israel merusak sistem pasokan listrik di Teheran, menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah kota, khususnya di Teheran utara, seperti yang dilaporkan kantor berita Fars.
Sebagai respons, Iran sendiri dilaporkan meluncurkan sekitar 15 rudal ke wilayah Israel pada Senin, menurut media Israel. Sebelumnya, ledakan keras juga terdengar di Yerusalem setelah militer Israel memperingatkan adanya rentetan rudal baru yang diluncurkan dari Iran. Sekitar 10 menit setelah pengumuman awal identifikasi rudal, militer Israel mengonfirmasi peluncuran “rudal tambahan” dan mendesak penduduk untuk segera mencari perlindungan. Sirene peringatan berbunyi selama lebih dari 30 menit.
Layanan penyelamatan Magen David Adom melaporkan tidak ada korban langsung akibat serangan rudal Iran tersebut. Setelah ancaman dianggap berakhir, militer Israel memberikan sinyal kepada masyarakat untuk dapat meninggalkan tempat perlindungan. Sebuah rudal Iran dilaporkan menghantam dekat “fasilitas infrastruktur strategis” di Israel selatan, memicu pemadaman listrik di area sekitarnya, demikian menurut The Times of Israel.
Pilihan Editor: Sambut Menlu Araghchi, Putin: Serangan ke Iran Agresi Tak Beralasan!
Ringkasan
Pada 23 Juni 2025, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai target di Teheran, Iran, termasuk Penjara Evin, markas Garda Revolusi, dan fasilitas nuklir Fordow. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan serangan akan berlanjut dengan intensitas tinggi sebagai balasan atas setiap tembakan ke Israel. Akibat serangan ini, ledakan keras dan pemadaman listrik terjadi di Teheran utara. Iran membantah rumor kerusuhan di Penjara Evin dan mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan sekitar 15 rudal ke Israel, menyebabkan sirene peringatan dan memaksa penduduk mencari perlindungan. Salah satu rudal dilaporkan mengenai fasilitas infrastruktur strategis di Israel selatan, memicu pemadaman listrik. Meskipun tidak ada korban jiwa langsung, insiden ini menandai hari ke-11 pertempuran sengit dan menambah daftar panjang saling tuding pelanggaran hukum internasional antara kedua negara.