Contoh Surat Pemberitahuan Diterima Kerja Via WA dan Email – Momen ketika notifikasi WhatsApp berbunyi atau inbox email bergetar dengan pesan pemberitahuan diterima kerja—rasanya seperti menang lotre kehidupan! Bagi kalian yang sedang menanti kabar setelah interview berkali-kali, perasaan cemas campur harap pasti menggelayuti hari-hari. Namun, pernahkah terlintas bagaimana sebenarnya perusahaan menyusun surat pemberitahuan tersebut? Atau mungkin kamu adalah seorang HRD yang baru pertama kali harus menulis acceptance letter dan bingung mulai dari mana?
Fenomena komunikasi digital telah mengubah drastis cara perusahaan menyampaikan kabar gembira kepada kandidat terpilih. Dulu, surat resmi dikirim melalui pos dengan amplop bermeterai—formal banget! Sekarang? Cukup lewat aplikasi chatting atau surel, semua terasa lebih praktis dan real-time. Tapi jangan salah, meski mediumnya berubah, esensi profesionalisme dalam penyampaian tetap menjadi kunci utama. Perusahaan yang kredibel tidak akan asal-asalan mengirim pesan “Selamat ya kamu diterima!” tanpa struktur jelas—itu namanya kurang menghargai proses rekrutmen yang sudah dilalui bersama.
Dari sisi pencari kerja, mendapat surat pemberitahuan yang tertata rapi memberikan kesan positif terhadap budaya organisasi tempat mereka akan bergabung. Sebaliknya, bagi tim Human Resources, membuat template yang tepat bukan sekadar formalitas belaka. Dokumen ini menjadi bukti legal, pegangan resmi, sekaligus pembuka jalan komunikasi berkelanjutan dengan calon karyawan baru. Bayangkan bila informasi yang disampaikan rancu atau tidak lengkap—bisa-bisa kandidat malah ragu untuk onboard!
Artikel ini hadir untuk menjawab keresahan berbagai pihak: pencari kerja yang ingin tahu seperti apa sih bentuk standar surat penerimaan yang benar, HRD pemula yang membutuhkan panduan praktis, hingga pemilik usaha kecil menengah yang ingin tampil profesional dalam merekrut talenta. Kami akan membedah tuntas contoh surat pemberitahuan diterima kerja baik versi WhatsApp maupun email, lengkap dengan nuansa, komponen wajib, variasi gaya penyampaian, plus tips agar pesan kalian tidak terkesan kaku atau justru terlalu santai. Siap-siap mencatat karena informasi berikut sangat aplikatif untuk langsung dipraktikkan!
Mengapa Format Surat Pemberitahuan Itu Penting?
Sekilas terdengar sepele, namun format surat penerimaan kerja sejatinya mencerminkan identitas korporat. Ketika anda menerima pesan dengan susunan berantakan, tanpa salam pembuka, langsung to the point tanpa konteks—kesan pertama langsung jatuh, kan? Ini bukan soal lebay, melainkan bagian dari employer branding yang kini sangat diperhatikan generasi milenial dan Gen Z. Mereka nggak cuma mencari gaji besar, tapi juga pengalaman kerja holistik mulai dari tahap rekrutmen.
Dari perspektif legalitas, surat pemberitahuan berfungsi sebagai dokumentasi awal hubungan kerja. Bila suatu saat terjadi kesalahpahaman tentang posisi, gaji, atau tanggal mulai bekerja, dokumen inilah yang menjadi rujukan. Makanya, komponen seperti job title, salary package, start date, hingga persyaratan yang harus dipenuhi wajib tercantum dengan terang benderang. Jangan sampai gara-gara informasi setengah-setengah, kandidat datang di hari yang salah atau malah menolak tawaran karena merasa ada yang disembunyikan.
Selain itu, surat ini juga menjadi alat untuk membangun antusiasme calon karyawan. Kalimat-kalimat yang dipilih bisa menciptakan rasa disambut hangat atau justru dingin bak es batu. Frasa seperti “Kami sangat senang menyambut Anda di tim kami” memberikan energi berbeda dibanding “Anda diterima. Segera konfirmasi.” Nuansa kekeluargaan versus transaksional—mana yang lebih bikin semangat? Sudah pasti yang pertama, dong!
Daftar Gaji PT Harita Nickel Terbaru 2025 Semua Posisi Lengkap
Komponen Wajib dalam Surat Pemberitahuan Diterima Kerja
Sebelum masuk ke contoh konkret, mari kita pahami dulu elemen-elemen krusial yang tidak boleh terlewat. Pertama, identitas perusahaan harus jelas—nama lengkap, alamat, nomor telepon, bahkan logo kalau dikirim via email. Ini menunjukkan kredibilitas dan memudahkan kandidat bila ingin melakukan konfirmasi lanjutan. Jangan lupa sertakan tanggal surat agar ada jejak waktu yang terekam.
Kedua, identitas penerima alias si kandidat terpilih. Tulis nama lengkap sesuai KTP, alamat tempat tinggal (opsional untuk WA tapi wajib untuk email formal), dan jabatan yang ditawarkan. Kesalahan penulisan nama bisa fatal, lho—bayangkan namamu ditulis Budi padahal aslinya Budy. Kecil tapi menyebalkan!
Ketiga, detail posisi dan kompensasi. Jelaskan dengan gamblang: posisi apa, di divisi mana, gaji pokok berapa, tunjangan apa saja yang didapat, serta benefit lainnya seperti BPJS atau asuransi kesehatan. Transparansi di tahap ini mencegah kekecewaan di kemudian hari. Keempat, tanggal mulai bekerja dan lokasi penempatan. Kalian nggak mau kan sudah excited ternyata harus nunggu tiga bulan lagi karena info kurang jelas?
Kelima, persyaratan administratif yang perlu dilengkapi sebelum onboarding—foto, fotokopi ijazah, SKCK, surat keterangan sehat, dan dokumen pendukung lain. Cantumkan deadline pengumpulan supaya kandidat punya waktu mempersiapkan. Terakhir, kontak person yang bisa dihubungi jika ada pertanyaan. Ini penting banget supaya komunikasi tidak mandek di tengah jalan.
Contoh Surat Pemberitahuan Diterima Kerja Via WhatsApp
WhatsApp menjadi medium favorit karena praktis dan responsif. Namun, jangan sampai kepraktisan ini menghilangkan profesionalisme. Berikut contoh yang bisa kalian adaptasi:
—
Halo Kak Sarah,
Selamat!
Kami dari PT Maju Bersama Sejahtera dengan senang hati mengabarkan bahwa Kakak telah terpilih untuk mengisi posisi Marketing Executive di tim kami. Proses seleksi yang ketat membuktikan kemampuan dan dedikasi Kakak sangat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Detail Penawaran:
• Posisi: Marketing Executive
• Departemen: Sales & Marketing
• Gaji Pokok: Rp 7.500.000/bulan
• Tunjangan: Kesehatan, Transport, Makan
• Tanggal Mulai: 5 November 2025
• Lokasi: Kantor Pusat Jakarta Selatan
Mohon konfirmasi kesediaan Kakak paling lambat 28 Oktober 2025 melalui chat ini. Jika ada pertanyaan, jangan ragu menghubungi saya ya!
Kami tunggu kehadiran Kakak di keluarga besar PT Maju Bersama Sejahtera
Salam hangat,
Rina Wijaya
HRD Manager
PT Maju Bersama Sejahtera
📞 0812-3456-7890
—
Perhatikan bahwa meski menggunakan platform informal, struktur tetap terjaga. Emoji digunakan secukupnya untuk menambah kehangatan tanpa berlebihan. Tone-nya ramah namun tetap profesional—kombinasi sempurna untuk generasi kekinian yang menghargai keseimbangan antara formalitas dan kenyamanan.
Contoh Surat Pemberitahuan Diterima Kerja Via Email (Formal)
Email memberikan ruang lebih luas untuk penjelasan detail dan lampiran dokumen. Format ini cocok untuk posisi managerial atau perusahaan dengan kultur sangat profesional. Simak contohnya:
—
Subject: Surat Pemberitahuan Penerimaan Karyawan – Finance Manager
Kepada Yth.
Bapak Ahmad Fauzi
Jl. Melati No. 45, Bandung
Dengan hormat,
Melalui surat elektronik ini, kami dari PT Teknologi Nusantara Jaya ingin menyampaikan kabar gembira bahwa Bapak Ahmad Fauzi telah resmi diterima sebagai Finance Manager di perusahaan kami. Keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian tahapan seleksi yang komprehensif, dan kami yakin kompetensi serta pengalaman Bapak akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan organisasi.
Rincian Penempatan:
Posisi: Finance Manager
Divisi: Finance & Accounting
Gaji Pokok: Rp 15.000.000/bulan (negotiable)
Tunjangan: BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan, Uang Makan Rp 100.000/hari, Bonus Tahunan berdasarkan performa
Tanggal Bergabung: 1 Desember 2025
Lokasi Penempatan: Kantor Cabang Surabaya
Persyaratan Administrasi:
Sebelum tanggal bergabung, mohon melengkapi dokumen berikut:
1. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga
2. Fotokopi Ijazah terakhir yang telah dilegalisir
3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
4. Surat Keterangan Sehat dari dokter
5. Pasfoto ukuran 4×6 sebanyak 3 lembar
6. Nomor rekening bank (untuk payroll)
Dokumen-dokumen tersebut dapat diserahkan langsung ke Divisi HRD atau dikirim via email ke hrd@teknusajaya.com paling lambat 25 November 2025.
Apabila Bapak memiliki pertanyaan atau membutuhkan klarifikasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Ibu Siti Nurhaliza
Senior HR Officer
Email: siti.nurhaliza@teknusajaya.com
Telepon: (031) 8765-4321 ext. 102
Kami menantikan konfirmasi penerimaan tawaran ini melalui email balasan selambat-lambatnya 30 Oktober 2025.
Sekali lagi, selamat bergabung di keluarga besar PT Teknologi Nusantara Jaya!
Hormat kami,
Dr. Bambang Susanto
Head of Human Resources
PT Teknologi Nusantara Jaya
Jl. Pahlawan No. 123, Surabaya 60271
Telp: (031) 1234-5678 | www.teknusajaya.com
—
Format email lebih lengkap dengan kop surat digital (bisa ditambahkan logo perusahaan di header). Bahasa yang digunakan lebih baku namun tetap hangat. Perhatikan bagaimana setiap detail dijelaskan tanpa membuat pembaca bingung—itulah seni komunikasi korporat yang efektif!
Variasi Gaya Penulisan Sesuai Industri
Industri kreatif seperti agensi desain atau startup teknologi cenderung menggunakan bahasa santai dan friendly. Mereka tidak segan menyapa dengan “Halo Bro!” atau menambahkan GIF lucu di email. Sebaliknya, sektor perbankan, hukum, atau pemerintahan mempertahankan formalitas tinggi dengan diksi baku dan struktur rigid. Tidak ada yang salah dari keduanya—yang penting sesuai dengan kultur perusahaan masing-masing.
Untuk perusahaan multinasional, sering kali surat penerimaan dibuat bilingual (Indonesia-Inggris) terutama jika kandidat akan bekerja dengan klien internasional. Sedangkan UMKM atau bisnis keluarga bisa lebih fleksibel, bahkan kadang cukup dengan voice note WhatsApp yang diikuti email konfirmasi sederhana. Yang terpenting adalah kejelasan informasi dan kesungguhan niat dari pemberi kerja.
Jangan lupa pertimbangkan juga generasi target. Gen X mungkin lebih nyaman dengan email panjang berisi penjelasan mendetail, sementara Gen Z lebih suka poin-poin ringkas dengan visual menarik. Kamu sebagai HRD perlu peka membaca demografi kandidat agar komunikasi berjalan efektif dan tidak salah sasaran.
Tips Menulis Surat Pemberitahuan yang Humanis
Pertama, gunakan nama kandidat sesering mungkin tanpa terkesan memaksa. “Kami senang Sarah bisa bergabung” terdengar lebih personal dibanding “Kami senang Anda bisa bergabung”. Kedua, ekspresikan antusiasme genuine—jangan asal copy-paste template tanpa menyesuaikan konteks. Setiap kandidat unik, jadi tunjukkan bahwa kamu menghargai keunikan mereka.
Ketiga, berikan ruang untuk negosiasi. Frasa “Jika ada hal yang ingin didiskusikan lebih lanjut” membuka pintu dialog alih-alih memberikan ultimatum. Keempat, hindari jargon berlebihan—gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam. Istilah teknis boleh dipakai kalau memang relevan dengan posisi, tapi jangan sampai membuat pembaca garuk-garuk kepala.
Kelima, tambahkan sentuhan lokal bila perlu. Misalnya untuk kandidat dari daerah tertentu, sesekali sisipkan ungkapan khas yang menunjukkan kamu mengenal latar belakang mereka. Ini bikin mereka merasa dihargai dan bukan sekadar “nomor rekrutan”. Terakhir, proofread berkali-kali—typo atau kesalahan tata bahasa dalam surat resmi sangat memalukan dan merusak kredibilitas perusahaan.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Salah satu blunder terbesar adalah mengirim surat ke kandidat yang salah. Bayangin dong, si A dapat surat yang harusnya untuk si B—kacau total! Ini biasanya terjadi karena sistem tracking pelamar yang berantakan atau HRD yang terburu-buru. Pastikan selalu cek ulang nama, posisi, dan kontak sebelum klik “Send”.
Kesalahan lain adalah informasi gaji yang ambigu. “Gaji sesuai UMR” atau “Nego di tempat” malah bikin kandidat curiga. Transparansi itu kunci—kalau memang ada komponen variabel, jelaskan dengan rinci bagaimana sistemnya. Jangan sampai kandidat merasa dibohongi setelah mulai bekerja karena realita tidak sesuai ekspektasi yang digambarkan di surat.
Lalu ada juga yang suka terlalu banyak basa-basi sampai inti pesan tenggelam. Atau sebaliknya, terlalu singkat hingga terkesan ketus. Keseimbangan adalah seni—sampaikan informasi penting dengan lengkap tapi tetap enak dibaca. Hindari pula deadline yang tidak realistis. Minta konfirmasi dalam 24 jam untuk posisi yang membutuhkan relokasi? Kurang bijak, sih.
Panduan untuk Kandidat: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menerima Surat?
Pertama-tama, baca dengan teliti dari awal hingga akhir. Jangan cuma lihat gaji lalu langsung terima—perhatikan semua detail termasuk benefit, jam kerja, lokasi, dan klausul-klausul penting lainnya. Kalau ada yang kurang jelas, segera tanyakan ke kontak person yang tercantum. Lebih baik bertanya sekarang daripada menyesal kemudian.
Kedua, lakukan riset tambahan tentang perusahaan bila belum puas dengan informasi yang ada. Cek review karyawan di platform seperti Glassdoor atau Jobstreet, tanya kenalan yang mungkin pernah bekerja di sana, atau stalking media sosial perusahaan untuk melihat kultur kerjanya. Ini investasi waktu yang worthwhile untuk masa depan kariermu!
Ketiga, balas dengan sopan dan tepat waktu. Meskipun kamu masih mempertimbangkan tawaran dari perusahaan lain, jangan ghosting begitu saja. Kirim email atau WA konfirmasi bahwa kamu sudah menerima surat dan sedang memproses keputusan. Profesionalisme bukan cuma tuntutan dari perusahaan, tapi juga tanggung jawab kandidat.
Keempat, siapkan dokumen administratif secepatnya. Jangan tunggu last minute baru ngurus SKCK atau medical check-up karena bisa delay. Kelima, jika memutuskan menolak tawaran, sampaikan dengan cara yang elegan dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. Dunia kerja itu sempit—siapa tahu di masa depan kalian akan berjumpa lagi dalam konteks berbeda.
Lokasi dan Kontak Perusahaan Contoh
Sebagai gambaran, berikut lokasi kantor dari PT Maju Bersama Sejahtera yang kami sebutkan di contoh WhatsApp tadi:
Untuk perusahaan lainnya seperti PT Teknologi Nusantara Jaya yang berkantor pusat di Surabaya, lokasinya bisa dicek melalui website resmi atau menghubungi langsung bagian customer service. Pastikan kamu datang survei lokasi sebelum memutuskan, terutama bila lokasi kerja berada di kota yang belum familiar bagimu. Jarak tempuh, akses transportasi umum, dan fasilitas sekitar kantor juga perlu dipertimbangkan demi kenyamanan jangka panjang.
Gaji PT Polygroup Manufaktur Indonesia, Fakta Terbaru 2025 untuk Calon Pekerja
Kesimpulan
Surat pemberitahuan diterima kerja bukan sekadar formalitas administratif belaka—ia adalah jembatan awal yang menghubungkan harapan kandidat dengan realita dunia kerja. Baik dikirim melalui WhatsApp yang cepat dan kasual maupun email yang formal dan terstruktur, esensi dari komunikasi ini adalah kejelasan, kehangatan, dan profesionalisme. HRD yang cerdas tahu bagaimana menyeimbangkan ketiga elemen tersebut agar kandidat merasa dihargai sejak detik pertama.
Bagi pencari kerja, menerima surat ini adalah milestone yang patut dirayakan sekaligus momen untuk evaluasi matang. Jangan biarkan euforia menutupi logika—baca setiap detail, ajukan pertanyaan kritis, dan pastikan keputusan yang diambil selaras dengan tujuan karier jangka panjangmu. Ingat, komitmen kerja adalah kontrak dua arah yang membutuhkan kesepakatan dari kedua belah pihak.
Semoga contoh-contoh dan panduan yang telah dipaparkan memberikan gambaran komprehensif bagi siapa pun yang membutuhkan—entah itu HRD yang ingin meningkatkan kualitas proses rekrutmen, pencari kerja yang ingin memahami haknya, atau entrepreneur yang sedang membangun tim impian. Dunia kerja terus berevolusi, namun prinsip dasar komunikasi yang jujur dan manusiawi akan selalu relevan di setiap zaman. Selamat berkarya, dan semoga langkah karier kalian selalu diridhoi!
—
Apakah kamu ingin saya tambahkan bagian khusus tentang perbedaan surat penerimaan untuk posisi freelance versus full-time?