SJAP – , Jakarta – Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5688, yang membawa jemaah haji kloter 33 asal Jember, Jawa Timur, akhirnya melanjutkan perjalanannya menuju Surabaya. Sebelumnya, pesawat rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya ini sempat dilanda ketegangan akibat ancaman teror bom yang memaksanya mendarat darurat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Kondisi aman dan terkendali dipastikan setelah pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Kualanamu pada Ahad dini hari. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Ferry Walintukan, mengonfirmasi keberangkatan aman penerbangan haji ini. “Pukul 03.47 WIB pesawat take off dengan aman menuju Surabaya,” ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 22 Juni 2025.
Proses boarding para jemaah haji dimulai sejak pukul 02.45 WIB melalui Gerbang 5 Bandara Kualanamu. Seluruh tahapan keberangkatan diawasi secara ketat oleh petugas keamanan untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan. “Kami pastikan jemaah merasa aman dan nyaman sepanjang proses keberangkatan,” tegas Ferry, menenangkan kekhawatiran yang sempat muncul.
Ancaman bom yang menyebabkan pendaratan darurat ini diterima pada Sabtu pagi. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa pelaku menelepon petugas Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk menyampaikan teror tersebut. Informasi krusial ini segera ditindaklanjuti dengan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu.
Setibanya di Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, pesawat langsung menjalani emergency treatment atau penanganan darurat sesuai prosedur standar keamanan penerbangan. Pemeriksaan intensif terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat selesai pada pukul 12.55 WIB. Setelah itu, tim gabungan yang terdiri dari Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom Polda Sumatera Utara, TNI AD, TNI AU, petugas keamanan bandara, serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara, melakukan penyisiran menyeluruh di dalam pesawat.
Hasil penyisiran tim gabungan menunjukkan tidak ada benda mencurigakan, apalagi bom, yang ditemukan di dalam pesawat. Kepala Polda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Whisnu Hermawan Februanto, sebelumnya telah mengonfirmasi temuan ini pada Sabtu, 21 Juni 2025. “Sampai saat ini, tidak ada ditemukan adanya dugaan bom yang menjadi teror di pesawat tersebut,” kata Whisnu, dikutip Antara.
Insiden serupa juga pernah menimpa penerbangan haji Saudia Airlines lainnya. Sebelumnya, ancaman bom juga diterima pesawat Saudia Airlines dengan nomor SV-5726 yang mengangkut jemaah haji kloter 21 asal Depok, Jawa Barat, pada 17 Juni 2025. Pesawat rute Jeddah-Jakarta itu juga harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat ancaman tersebut.
Riri Rahayu ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Ringkasan
Pesawat Saudia Airlines SV-5688, yang mengangkut jemaah haji kloter 33 asal Jember, terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu pada Sabtu, 21 Juni 2025, akibat ancaman teror bom. Ancaman ini diterima oleh petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta, yang langsung menginformasikan pengalihan penerbangan. Setibanya di Kualanamu, pesawat segera menjalani penanganan darurat dan pemeriksaan ketat.
Tim gabungan dari berbagai instansi keamanan kemudian melakukan penyisiran menyeluruh di dalam pesawat, namun tidak menemukan adanya benda mencurigakan atau bom. Setelah dipastikan aman dan terkendali, pesawat tersebut akhirnya lepas landas dengan aman dari Bandara Kualanamu pada Ahad dini hari, 22 Juni 2025, untuk melanjutkan perjalanannya menuju Surabaya. Pihak berwenang mengonfirmasi tidak ada bom yang ditemukan.